CHRISTIAN FACT : Bukti-bukti dari bible yg menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan
بسم الله الر حمن الر حيم
مَّا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ
إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ
كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ ۗ انظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ
الْآيَاتِ ثُمَّ انظُرْ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
“Berhubung dengan ketujhanan yesus berikut bukti-bukti dari bible yg menunjukkan yesus bukan Tuhan dan orang-orang kristian selama ini hanya percaya tanpa dalil.
Bagi saya membuat pendalilan dari mana-mana kitab mestilah dengan dalil yg pasti dan mertabat dalil itu tidak lari dari tiga mertabat;
1) Dalil yg pasti lafzi. Iaitu ungkapan terhadap sesuatu oleh sesebuah kitab dengan bahasa yg tidak mengandungi makna ganda dan mengarah hanya kepada satu maksud. Wajib diterima tanpa soal.
2)Dalil pasti maknawi. Iaitu ungkapan sesuatu dari sesebuah kitab dengan perkataan yg mempunyai hanya dua makna. Maka utk menentukan maknanya yg sebenar di antara kedua makna itu perlu dilihat kepada dalil2 yg lain didalam kitab tersebut.Wajib diterima setelah jelas berdasarkan kepada dalil2 yg lain bhawa maksud yg lagi satu itu yg dikehendaki.
3)Dalil samar. Yaitu apabila perkataan yg digunakan mempunyai lebih daripada dua maksud samada tiga
atau lebih. Perlu dilihat kepada dalil2 lain yg berkaitan utk melihat mana yg lebih berat.Tidak ada kewajiban utk menerima satu2 maksud yg tertentu. Setiap satunya boleh diterima atau ditolak dan memilih hanya satu maksud yg dirasakan sesuai utk diamalkan.
Mungkin anda tidak bersetuju dengan pendapat saya karena anda mempunyai kepentingan anda sendiri tetapi sesiapapun yg mahu membuat pertimbangan yg adil pasti bersetuju dengan sistematika di atas.
Pendalilan atas ketuhanan Yesus jika ditinjau di dalam kitab injil bukan pendalilan mertabat yg pertama karena jelas yesus tidak pernah mengatakan akulah tuhan dan sembahlah aku.
Tidak juga pada mertabat yg kedua karena kata-kata yesus atau mukjizat-mukjizat yg dilakukannya yg dianggap oleh kebanyakan orang kristian kononnya sebagai menyatakan ketuhanannya justru dibantah oleh dalil-dalil lain yg lebih kuat yang secara pasti dan lafzi menafikan ketuhanannya.
Adapun mertabat yg ketiga tidak ada kena mengena dengan perbincangan karena perbincangan kita di sini ialah utk menentukan apakah yesus itu Tuhan atau tidak menurut al kitab yang mana tidak lari dari dua. Tuhan atau tidak. Tidak ada yang ketiga. Semua nas -nas bible yg anda katakan ‘banyak’ mengungkapkan ketuhanan yesus itu menurut saya adalah nas2 yg tidak berarti sama sekali karena terkeluar dari kontak pendalilan.
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
(Yohanes 14:6)
Sebelum Yesus menyampaikan kata-kata di injil Yohanes 14:6
Dia berkata: “Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal, jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu, sebab aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” [Yohanes 14: 2]
Pernyataan yang begitu jelas di ayat tersebut menekankan bahwa Yesus pergi untuk mempersiapkan “sebuah” tempat tinggal, bukan untuk mempersiapkan “semua” tempat tinggal “Di Rumah BapaKu.” Perhatikan perkataan yg digunakan adalah “bagimu” bukan bagi semua manusia.
________________________________________________________________________________
Terbukti Nabi-Nabi yang datang sebelum Yesus, dan seorang Nabi yang datang sesudahnya, juga mempersiapkan tempat tinggal lain bagi para pengikutnya.
Seorang Rasul/Nabi yang datang sesudah Yesus (Nabi Muhammad SAW ) terbukti telah menunjukkan jalan yang sekarang berlaku bagi tempat tinggal baru dalam Kerajaan Sorga.
Di samping itu; ayat di atas dengan jelas menyatakan; Yesus adalah “JALAN” menuju tempat tinggal. Perkataan jalan tidak mengindikasikan ketuhanan. Apa halangannya untuk seorang mengatakan “perbuatan baik adalah jalan ke surga”. Begitu juga “Sedekah adalah jalan ke surga “, “Mengingati Tuhan adalah jalan ke surga” dan seumpamanya. Tentu bisa saja. Padahal perbuatan baik, sedekah dan lain-lain kebajikan bukan Tuhan itu sendiri.
Adalah kebodohan jika ada orang meyakini bahwa Yesus (atau Nabi manapun) sebagai Tuhan hanya karena mereka dinyatakan sebagai jalan menuju Tuhan. Mengapa orang kristian tidak menterjemahkan ‘jalan’ sebagai ‘cara’? Mengapa mesti dipaksakan jalan itu adalah berarti Tuhan? Padahal di banyak tempat di dalam bible ada berpuluh bukti bahawa yesus bukan Tuhan dan tidak ada juga bukti Tuhan akan menjadi manusia utk menebus dosa.
Coba simak ayat2 berikut:
Injil -Yohanes 1: 18 : “Tak seorangpun pernah melihat Tuhan.”
Injil – 1 Timotius 6: 16 : “Tuhan tidak pernah dilihat manusia, dan manusia memang tidak dapat melihat-Nya….”
Injil – Keluaran 33: 20 : “Dan Tuhan berfirman: Engkau tidak tahan me-mandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku yang dapat hidup.”
Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bukan Tuhan :
• Yohanes, 20:17 à “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.”
• Yohanes, 8:54 à “Jika aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa/Allah-kulah yang memuliakanku.”
• Matius, 18:19 à “Permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa/Allah-ku di sorga.”
• Markus, 10:18 à “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.”
• Matius, 7:21à “Bukan setiap orang yang berseru kepadaku Tuhan, Tuhan! Akan masuk kerajaan sorga. Melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa/Allah-ku disorga.”
• Lukas, 18:19 à “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.”
• Matius 19-17 à “Hanya Satu yang baik … turutilah perintah Allah.”
• Semua yang tidak mengakui dirinya sebagai Tuhan, ia tidak pantas disebut sebagai Tuhan.
• Karena Tuhan pasti menyebut diri-Nya sebagai Tuhan : Im 19:31 & Yes 43:11.
Yesus dengan tegas mengatakan bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu (bukan tiga), yaitu Allah Tuhannya Yesus dan Tuhannya alam semesta :
• Matius, 4:10 à “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.”
• Matius, 23:8 à “Hanya satu Rabimu.”
• Markus, 12:29 à “Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.”
• Markus, 12:32 à “Tidak ada yang lain kecuali Dia (Allah).” = Laa Ilaaha Illallah
• Lukas, 10:21 à “Bapa/Allah, Tuhan langit dan bumi.”
• Yohanes, 5:44 à “Allah yang Esa.”
• Yohanes, 17:3 à “Mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar.”
Semua yang lebih dari satu, tidak pantas disebut sebagai Tuhan karena Tuhan Maha Satu. Laa Ilaaha illallah (Tiada tuhan selain Allah), senada dengan :
ü Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu : Ulangan, 4:35
ü Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu : Ulangan, 6:4
ü Allah adalah nama Tuhan untuk selama-lamanya (bukan Yesus) : Keluaran, 3:15
ü Laa Ilaah Illallah (Tiada tuhan selain Allah) : Yesaya, 46:9.
Yesus berkata bahwa Tuhan/Bapa/Allah ada di sorga (bukan Yesus yang ada di bumi) :
• Matius, 23:9 à “Janganlah kamu menyebut siapapun Bapa/Allah di bumi ini, karena hanya satu Bapa/Allah-mu, yaitu Dia yang di sorga.”
• Matius, 6:9 à “Bapa/Allah kami yang di sorga.”
• Matius, 5:48 à “Bapa/Allahmu yang di sorga adalah sempurna.”
• Matius, 10:32 à “Di depan Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
• Matius, 12:50 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
• Matius, 15:13 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
• Matius, 16:17 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
• Yohanes, 6:32-33 à “Bapa/Allah-Ku yang memberikan kamu roti dari sorga.”
• Matius, 18:10 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
• Matius, 18:19 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
• Matius, 7:21-23 à “Bapa/Allah-ku yang di sorga.”
Semua yang ada di bumi adalah ciptaan Allah dan tidak pantas disebut sebagai Tuhan :
ü Kejadian, 1 & 2 à “Allah menciptakan langit dan bumi.”
ü Lukas, 10:21 à “Bapa/Allah, Tuhan langit dan bumi.”
Tuhan memang tidak dapat dilihat di bumi oleh manusia biasa :
ü Yohanes, 1:18 à “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah.”
ü 1Timotius, 6:16 à “Dan memang manusia tidak dapat melihat Dia/Allah.”
ü Kel 19:24 à “Rakyat tidak boleh menghadap Tuhan, supaya jangan dilanda-Nya.”
ü Kel 20:19 à “Janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati.”
ü Kel 33:20-23 à “Tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.”
Yesus mengatakan bahwa dirinya hanya seorang Rasul/Nabi/utusan Tuhan/pemimpin :
• Yohanes, 12:49 à “Bapa/Allah yang mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Matius, 15:24-26 à “Aku diutus hanya kepada … umat Israel .” = Rasul Allah.
• Yohanes, 17:3 à “Yesus yang telah Engkau (Allah) utus.” = Rasul Allah.
• Matius, 10:40 à “Dia/Allah yang mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Matius, 23:10 à “Hanya satu pemimpinmu yaitu Mesias.” = hanya Pemimpin umat.
• Markus, 6:4-6a à “Yesus berkata bahwa dirinya hanya seorang Nabi.” = Nabi Allah.
• Lukas, 4:18 à “Dia/Allah yang telah mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Lukas, 4:24 à “Yesus berkata bahwa dirinya hanya seorang Nabi.” = Nabi Allah.
• Lukas, 4:43 à “Untuk itulah aku diutus.” = Rasul Allah.
• Lukas, 7:16 à “Yesus membenarkan orang yang mengatakan dirinya hanya Nabi.”
• Lukas, 7:39 à “Yesus diam saja, ketika orang menyebut dirinya hanya seorang Nabi.”
• Lukas, 9:48 à “Dia/Allah yang mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Lukas, 10:16 à “Dia/Allah yang mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 4:34 à “Dia/Allah yang mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 4:44 à “Yesus bersaksi bahwa dirinya hanya seorang Nabi.” = Nabi Allah.
• Yohanes, 4:19 à “Yesus membenarkan wanita yang menyebut dirinya hanya Nabi.”
• Yohanes, 6:38 à “Dia/Allah yang telah mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 6:39 à “Dia/Allah yang telah mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 6:57 à “Bapa/Allah mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 7:16 à “Dia/Allah yang telah mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 7:33 à “Dia/Allah yang telah mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 8:29 à “Dia/Allah yang telah mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 8:18 à “Bapa/Allah yang mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 9:4 à “Dia/Allah yang mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 11:42 à “Engkaulah (Allah) yang mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Yohanes, 17 :6-9 à “Engkaulah (Allah) yang telah mengutus aku.” = Rasul Allah.
• Semua yang diutus Tuhan adalah hamba Tuhan : Mat 12:17 & Kis 4:27.
• Hamba Tuhan tidak pantas disebut sebagai Tuhan: Mat 19:17 & Luk 18:18 & Mark 10:18.
______________________________________________________________________________
Nah semua dalil yg menunjukkan bahawa Yesus bukan Tuhan,dan Tuhan tidak akan sama dengan manusia bertaraf pasti lafzi. Tidak menerima tafsiran selain daripada perkataan asalnya.
Dalil pasti lafzi-
Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?( Yesaya 46:5)
1)Tuhan melarang diriNya disamakan dengan sesuatu
2)Tuhan sendiri tidak akan melakukan perkara yg menyebabkan Dia dapat disamakan dengan sesuatu.
Berdasarkan dalil di atas dapat ditarik kesimpulan Tuhan tidak mungkin menjadi sesuatu yg serupa makhluknya sehingga nanti Dia akan dianggap sama dengan makhluk. Oleh itu Tuhan tidak mungkin akan menjadi serupa manusia.
Contoh lain:
“Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.” Markus, 10:18
Ayat diatas secara pasti dan lafzi yesus menolak dirinya sebagai baik dan sekaligus menolak dirinya adalah Allah.
Daripada dua contoh diatas al kitab secara pasti dan lafzi menolak bahawa Allah akan menjadi manusia dan menolak bahawa yesus adalah Allah. Oleh karena ayat diatas adalah pasti dan lafzi maka dalilnya adalah kuat dan sepatutnya dijadikan landasan di dalam mentafsirkan apa saja ayat yg lain di alkitab yg terkait dengan ketuhanan.
Misalnya ayat yg Yohannes:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Yohanes 14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Ayat Yohanes 1 dan Yohanes 14 itu yg oleh orang kristian ditafsirkan sebagai menyatakan ketuhanan Yesus kalau dilihat dari segi aturan pendalilan yg benar hendaklah mengambil kira ayat-ayat ( Yesaya 46:5) dan Markus, 10:18 yaitu Allah tidak mungkin menjadi manusia dan Yesus itu bukan Allah sehingga Yohanes 1 dapat diartikan bahawa Allah telah berjanji sejak azali(pada mulanya adalah firman) dan dalam Yohanes 14 menerangkan janji Allah itu digenapi dengan mengutus Yesus sebagai nabi…. dan perkataan anak tunggal tidak boleh diartikan secara harfiah bahkan maksudnya ialah orang/makhluk yg berpangkat nabi yg dikasihi Allah.Lihat bagaimana perkataan anak yg digunakan ke atas selain yesus di banyak tempat di dalam Al kitab.
Soal Yesus mengetahui keadaan surga itu dapat dipahami dengan mudah bahawa Yesus telah diberitahu oleh Allah keadaan surga itu. Kan dia nabi yg mendapat wahyu? Makanya pengetahuannya tentang surga tidak mengindikasikan ketuhanannya karena siapa saja bisa mengetahui keadaan disurga jika diberitahu oleh Allah. Soal yesus melakukan keajaiban juga dapat dipahami dengan mudah yaitu itu adalah mukjizat yg dikurniakan Allah kepada yesus dan berlakunya itu bukan dengan kuasa Yesus tetapi dengan kuasa Allah. Seperti mukjizat membelah laut berlaku ke atas Musa yg dilakukan oleh Allah tapi hanya lewat Musa.Bukan dengan kuasa Musa.Sama mukjizat yesus bukan dengan kuasa Yesus
.
Satu lagi kesilapan anda dan lain-lain kristiani ialah tentang memahami sifat dan kalam Allah. Apabila kita mengatakan Allah itu bersifat berkata-kata maka dalam pikiran anda seolah –olah dua perkara iaitu Allah dan berkata-kata. Seolah –olah wujud semacam dualisme antara Allah dan firmanNya padahal tidak. Seolah-olah bagi anda sifat kalam Allah mempunyai wujud yg asing sendiri lalu bersatu dengan zat Allah seperti bercampurnya gula di dalam air. Padahal hakikatnya kalam Allah itu tidak mempunyai wujud yang asing sendiri sebaliknya ia hanyalah makna bagi zat Allah yg berkata-kata. Sifat2 Allah hanyalah makna kepada zat Allah termasuklah sifat kalam dan firman itu. Anda tahukan apa yg dikatakan ‘makna’? Seperti pokok di dalam bahasa Indonesia bila hendak dimaknakan kita akan menyebut semua sifat-sifatnya seperti kita kata tumbuhan yg berakar, berbatang , berdahan beranting dan berdaun. Di dalam hal ini adanya batang, akar, dahan, ranting dan daun adalah diri pokok itu sendiri yaitu merujuk zat yg sama. Tidak ada dualisme antara pokok dan batangnya seperti tidak ada dualisme antara Allah dan firmannya. Jadi adalah mustahil firman Allah akan menjadi suatu yg lain karena ini samalah seperti kita katakan Allah sendiri menjadi yg lain. Perkara ini adalah mustahil. Bahkan nas al kitab terang-terangan menolak perkara ini. Ingat lagi
Yesaya 46:5 Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama? Jadi firman Allah yg menjadikan manusia itu hakikatnya tidak menjadi manusia tetapi manusia itu dijadikan Allah dengan Allah itu berfirman kun yaitu jadilah maka jadilah manusia itu. Tetapi sayang, orang kristian memahamkan firman itu ‘bertukar’ menjadi jasad manusia. Inilah kesilapan yg dilakukan oleh orang kristian.
Kita hanya punya dua pilihan. Samada Yuhana fasal 1 ditafsirkan dengan tafsiran yg tidak membawa kepada ketuhanan yesus atau injil mempunyai pertentangan dengan PL (Yesaya 46:5) atau dengan Markus 10:18 sebagai pertentangan yg tidak bisa diharmonikan. Jika memilih yg pertama berarti Yesus bukan Tuhan dan isu penebusan dosa adalah rekayasa. Jika memilih yg kedua berarti injil mengandungi kesalahan. Dan kitab yg mengandungi kesalahan bukanlah sebuah kitab yg datang dari Tuhan-Ok Case closed!
Wahai orang-orang kafir Tuhan tidak mungkin menurunkan satu agama yg isi kitabnya bertentangan antara satu sama lain. Kitab yg mempunyai pertentangan ayat-ayatnya adalah kitab rekayasa dan bukan kitab Tuhan. Bertobatlah kalian selagi nyawa dikandung badan. Tuntutlah kebenaran Islam sebelum jasad dikandung tanah. Dunia ini jauh karena kita akan meninggalkannya, akherat itu sangat hampir kerana kita akan menuju ke situ.
Ucapkanlah Tidak ada Tuhan yg berhak disembah melainkan Allah dan nabi Muhammad itu adalah utusan Allah pasti kalian selamat.”
Demikianlah. Jika Yesus adalah Allah, bagaimana mungkin tuhan mereka makan padahal Allah memberi makan dan tidak diberi makan. Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan.
Semoga bermanfaat,...
Komentar
Posting Komentar