SYIAH DAN SUNNI (ISLAM)









             Dunia Islam dewasa ini terutama di Timur Tengah di goncangkan oleh peperangan sektarian antara Islam Suni dan Syi’ah. Masjid bukan lagi tempat yang aman untuk beribadah. Sering kita dengar Masjid Suni yang diledakan oleh kaum Syi’ah demikian pula kita dengar masjid kaum Syiah diledakan oleh kaum Suni. Kita yang awam ini jadi terheran heran , mengapa sesama Islam saling bunuh dan serang.
Perpecahan antara Islam Sunni dan Syiah telah memporak porandakan beberapa negara di Timur tengah seperti Syuriah, Irak, Yaman dan lain lain. Ada kekuatiran perpecahan ini akan meluas ke Negara lain yang terdapat pengikut Sunni dan Syiahnya . Di Indonesia dengan semakin banyaknya pengikut Syiah , aroma perpecahan itupun mulai terasa pula.
Kita di Indonesia ini belum banyak yang tahu tentang perbedaan aliran Suni dan Syi’ah ini. Syi’ah sudah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka, hanya saja mereka merupakan kelompok minoritas , sehingga kita tidak banyak tahu tentang aliran Syi’ah ini.  Selama ini tidak pernah ada masalah antara Islam Sunni dan Syi’ah di Indonesia karena sebagian besar umat Islam di Indonesia menganggap Sunni dan Syi’ah itu sama.
Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Islam Sunni  dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) hanya  sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah saja , seperti halnya  perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, atau  antara Madzhab Syafi’i dengan Madzhab Maliki.
Karena itu  dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah, ada yang  berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU dengan Muhammadiyah bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah Islamiyah,  mengapa antara Syiah dan Sunni tidak bisa dilakukan pendekatan yang sama pula ?.
Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya terbatas pada apa yang mereka ketahui.
Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka, akan hakikat ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sedangkan apa yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh Syiah yang sering berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah hanyalah  seperti perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi’i.
Padahal perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi’i, hanya terjadi  pada  masalah Furu’iyah saja pada masalah Ushuul sama tidak ada perbedaan . Sedang perbedaan antara Sunni  dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah),  disamping dalam masalah Furuu’ juga terjadi perbedaan pada  masalah Ushuul.(pokok).
Rukun Iman Syi’ah  berbeda dengan rukun Iman Sunni , rukun Islamnya juga berbeda, begitu pula kitab-kitab hadistnya juga berbeda, bahkan sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur’an mereka juga berbeda dengan Al-Qur’an yang digunakan Sunni.
Apabila ada dari ulama mereka yang pura-pura (taqiyah) mengatakan bahwa Al-Qur’annya sama, maka dalam menafsirkan ayat-ayatnya sangat berbeda dan berlainan.
Sehingga tepatlah apabila ulama-ulama Sunni mengatakan : Bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) adalah satu agama tersendiri yang berbeda dengan Islam Sunni. .
Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini kami nukilkan sebagian dari perbedaan antara aqidah Sunni  ( Ahlussunnah Waljamaah) dengan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).
  1. RUKUN ISLAM
Rukun Islam Sunni (Ahlussunah waljamaah) ada 5 yaitu
  • Membaca dua kalimah sahadat (syahadatain)
  • Mengerjakan Shalat
  • Mengerjakan Puasa
  • Menunaiakan zakat
  • Menunaikan Hajji
Rukun Islam Syi’ah juga 5 tapi berbeda
  • Mengerjakan Shalat
  • Mengerjakan Puasa
  • Menunaikan Zakat
  • Menunaikan haji
  • Al Wilayah
  1. RUKUN IMAN
Rukun Iman Sunni (Ahlussunnah) ada enam:
  1. Iman kepada Allah
  2.      Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
  3. Iman kepada Kitab-kitab Nya
  4. Iman kepada Rasul Nya
  5. Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
  6. Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Rukun Iman Syiah ada 5 :
  1. At-Tauhid
  2. An Nubuwwah (kenabian)
  3. Al Imamah
  4. Al Adlu
  5. Al Ma’ad (Kiamat)
  1. SYAHADAT
Sunni (Ahlussunnah) mempunyai Dua kalimat syahadat, yakni: “Asyhadu An La Ilaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”.
Syiah mempunyai tiga kalimat syahadat, disamping “Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.
  1. IMAMAH
Ahlussunnah meyakini bahwa para imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah meyakini ada dua belas imam-imam mereka, dan termasuk rukun iman. Karena itu orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah orang tersebut  kafir dan akan masuk neraka.
  1. KHULAFAURRASYIDIN 
Ahlussunnah mengakui kepemimpinan khulafaurrosyidin adalah sah. Mereka adalah: a) Abu Bakar, b) Umar, c) Utsman, d) Ali radhiallahu anhum
Syiah tidak mengakui kepemimpinan tiga Khalifah pertama (Abu Bakar, Umar, Utsman), karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai’at dan mengakui kekhalifahan mereka). Merekapun meyakini bahwa Abu bakar, Umar dan Ustman  sudah murtad dan keluar dari islam sesudah wafatnya Rasulullah.
  1. KEMAKSUMAN PARA IMAM
Ahlussunnah berpendapat khalifah (imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum. Mereka dapat saja berbuat salah, dosa dan lupa, karena sifat ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi. Sedangkan kalangan syiah meyakini bahwa 12 imam mereka mempunyai sifat maksum dan bebas dari dosa.
  1. PARA SAHABAT
Sunni (Ahlussunnah) menghormati para sahabat seperti Abu bakar, Umar dan Ustman dan melarang mencaci-maki beliau . Sedangkan Syiah mengangggap bahwa mencaci-maki dan melaknat  para sahabat tidak apa-apa, bahkan berkeyakinan, bahwa para sahabat tersebut telah murtad setelah wafatnya Rasulullah SAW dan tinggal  beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai’at  Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.
  1. SAYYIDAH AISYAH  
Sayyidah Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai oleh Ahlussunnah. Beliau adalah termasuk ummahatul Mu’minin. Sebaliknya  Syiah melaknat dan  mencaci maki Sayyidah Aisyah, memfitnah bahkan mengkafirkan beliau.
  1. KITAB KITAB HADIST
Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan At-Tirmidz, Sunan Ibnu Majah dan Sunan An-Nasa’i. (kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).
Kitab-kitab hadits Syiah hanya ada empat : a) Al Kaafi, b) Al Istibshor, c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih, dan d) Att Tahdziib. (Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).
  1. AL-QUR’AN
Menurut Sunni ( Ahlussunnah) kitab Al-Qur’an yang ada sekarang  tetap orisinil dan tidak pernah berubah atau diubah. Sedangkan syiah menganggap bahwa Al-Quran yang ada sekarang ini tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).
  1. SYURGA
Menurut Sunni Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya. dan Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya. Menurut Syiah, surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah. Dan neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.
  1. RAJ’AH
Aqidah raj’ah tidak ada dalam ajaran Sunni ( Ahlussunnah.)  Raj’ah ialah besok di akhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah, dimana diceritakan bahwa nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain. Setelah mereka semuanya bai’at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai  ribuan kali, sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri, yang berlainan dengan Imam Mahdi yang diyakini oleh Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.

  1. NIKAH MUT’AH
Nikah Mut’ah (kawin kontrak),menurut Sunni  sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram. Sementara dalam Syiah nikah Mut’ah  sangat dianjurkan dan hukumnya halal. Halalnya nikah Mut’ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.
  1. KHAMAR  
Khamer (arak) najis menurut Ahlussunnah. Menurut Syiah, khamer itu suci.
  1. AIR BEKAS ISTINJAK
Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci, menurut ahlussunnah (sesuai dengan perincian yang ada). Menurut Syiah air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.
  1. SEDAKEP
Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah. Menurut Syiah meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri sewaktu shalat dapat membatalkan shalat. (jadi shalat kebanyakan umat Islam di  Indonesia hukum tidak sah dan batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).
  1. MEMBACA AMIN SESUDAH ALFATIHAH  
Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah. Menurut Syiah mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah dan batal shalatnya. (Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).
  1. TAQOIYAH
Menurut Sunni Taqiyah mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan isi hati termasuk perbuatan dusta dan munafik. Menurut Syiah mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan isi hati (dusta) , untuk melindungi diri dari musuh dan lawan itu merupakan ibadah .
Taqiyah adalah satu rukun dari rukun-rukun Syiah , seperti halnya shalat. Ibnu Babawaih mengatakan:Keyakinan kami tentang taqiyah itu adalah dia itu wajib. Barangsiapa meninggalkannya maka sama dengan meninggalkan shalat.”[Al-I’tiqadat, hal.114].
Muhammad Al-Kulaini berkata: Bertaqwalah kalian kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam agama kalian dan lindungilah agama kalian dengan taqiyah, maka sesungguhnya tidaklah mempunyai keimanan orang yang tidak bertaqiyah. Dia juga mengatakan “Siapa yang menyebarkan rahasia berarti ia ragu dan siapa yang mengatakan kepada selain keluarganya berarti kafir.” .”[Al-KafiS 2/371,372 & 218].
Demikian telah kami nukilkan beberapa perbedaan antara aqidah Sunni ( Ahlussunnah Waljamaah)  dan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Harapan kami semoga pembaca dapat memahami benar-benar perbedaan-perbedaan tersebut. Selanjutnya pembaca yang mengambil keputusan (sikap). Masihkah mereka akan dipertahankan sebaga Muslimin dan Mukminin ? (walaupun dengan Muslimin berbeda segalanya).
Sebenarnya yang terpenting dari keterangan-keterangan diatas adalah agar masyarakat memahami benar-benar, bahwa perbedaan yang ada antara Sunni ( Ahlussunnah) dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) itu, bukan hanya dalam masalah  Furuu’ (cabang-cabang agama) tetapi juga dalam masalah  Ushuul (pokok/ dasar agama).
Apabila tokoh-tokoh Syiah sering mengaburkan perbedaan-perbedaan tersebut, serta memberikan keterangan yang tidak sebenarnya, maka hal tersebut dapat kita maklumi, sebab mereka itu sudah memahami benar-benar, bahwa Muslimin Indonesia tidak akan terpengaruh atau tertarik pada Syiah, terkecuali apabila disesatkan (ditipu). Oleh karena itu, sebagian besar orang-orang yang masuk Syiah adalah orang-orang yang tersesat, yang tertipu oleh bujuk rayu tokoh-tokoh Syiah. Mereka mengatakan bahwa Syiah dengan ahlusunah waljamaah itu sama . Tidak sedikit umat Islam yang berhasil mereka pedaya hingga jadi pengikut Syiah.
Perkembangan ajaran Syiah di Indonesia pada akhir akhir ini cukup pesat, banyak pasantren yang siswanya mendapatkan beasiswa dari Iran ketika mereka kembali ke Indonesia ikut menyebarkan ajaran Syiah ini. Dibeberapa tempat benturan antara penganut Syiah dengan Suni juga sudah mulai terjadi, seperti yang terjadi di Sampang Madura . Penyerangan jamaah Adzikra di Sentul oleh mereka yang mengaku dari kelompok Syiah. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia dewasa ini, bagaimana agar benturan benturan ini tidak terjadi dan menimbulkan kekacauan sektarian seperti yang terjadi di Timur Tengah

Apa Latar Belakang Konflik Islam “ Sunni vs Syiah” di Timur Tengah

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/makenyok/apa-latar-belakang-konflik-islam-sunni-vs-syiah-di-timur-tengah-1_559bd1ad327a61a5048b4569
Apa Latar Belakang Konflik Islam “ Sunni vs Syiah” di Timur Tengah

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/makenyok/apa-latar-belakang-konflik-islam-sunni-vs-syiah-di-timur-tengah-1_559bd1ad327a61a5048b4569
Apa Latar Belakang Konflik Islam “ Sunni vs Syiah” di Timur Tengah

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/makenyok/apa-latar-belakang-konflik-islam-sunni-vs-syiah-di-timur-tengah-1_559bd1ad327a61a5048b4569
APA LATAR BELAKANG KONFLIK ANTARA SYIAH DAN SUNNI
Apa Latar Belakang Konflik Islam “ Sunni vs Syiah” di Timur Tengah

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/makenyok/apa-latar-belakang-konflik-islam-sunni-vs-syiah-di-timur-tengah-1_559bd1ad327a61a5048b4569
Salama ini kita banyak terkesan dengan Arab Saudi dalam beberapa dekade ini. Arab Saudi terkesan sebuah negara kaya yang tergantung dari minyak, dan keamanan sangat tergantung pada AS, namun jauh dari konflik. Tapi sekarang dengan kekacauan yang terjadi di Yaman telah mendorong Arab Saudi terlibat langsung dari “mata pusaran topan” di Timteng dan bahkan memainkan peran kunci disana, dan lebih menerapkan kekuatannya daripada harus bermain dibalakang layar. Konflik yang terjadi sekarang banyak pengamat yang melihat kekacauan ini adalah perang merebut pengaruh antara Islam Sunni dan Islam Syiah, dimana Sunni diwakili oleh Arab Saudi dan Syiah diwakili oleh Iran. Konflik antara Islam Sunni dan Syiah sebenarnya terjadi pada zaman kuno.

 Menurut pengetahuan penulis yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur sejarah non Muslim kurang lebih seperti berikut (mohon dikoreksi dan dimaklumi jika ada ketidak cocokan bagi kaum Muslim) dan tulisan ini lebih ditujukan kepada masyarakat umum yang bukan Muslim dan yang sekedar ingin mengetahui adanya Islam Sunni dan Islam Syiah. Tapi tulisan ini tidak membahas tentang masalah agama, hanya coba menelaah situasi terkini di Timteng yang membawa kesengsaraan bagi rakyat jelata Timteng. Islam Sunni dan Islam Syiah ISLAM SUNNI .

 Umat Muslim sedunia hampir 85% (ada yang mengatakan 90%) merupakan Kaum Sunni, dan sisanya menganut aliran Syi’ah. Dalam wikipedia dikilahkan bahwa Sunni berasal dari Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah atau Ahlul-Sunnah yang diartikan mereka yang senantiasa tegak diatas Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadits. Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang".

 Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW.

 Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan/ mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad. Namun pada saat ini kata hadits mengalami perluasan makna, sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum.


 Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an.

 Setelah wafatnya Rasulullah Muhammad SAW, terjadi kesalah pahaman antara Muhajirin dan Anshar, siapa yang selanjutnya akan menjadi pemimpin kaum muslimin.

Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukan siapa Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah.

 (Khalifah adalah gelar yang diberikan untuk pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW 570–632). Utsman bin Affan khafilah ke-tiga lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah.
 Dia adalah seorang saudagar yang kaya, tetapi sangatlah dermawan. Dia juga berjasa dalam membukukan Al-Qur'an. Akibat dari fitnah dia dibunuh oleh rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir, yang telah mengadakan pemfitnahan terhadap Utsman.

 Khalifah Utsman kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari mulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun dia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H, ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Khalifah ke-empat Ali juga terbunuh akibat pemfitnahan dari Abdullah bin Saba' juga, dengan mengadu domba para sahabatnya. Para sahabat ini juga salah paham mengenai kasus hukum terhadap pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari janda Rasulullah Mohammad SAW, Aisyah, yang bersama dengan Thalhah dan Zubair berhasil diadu domba hingga terjadilah Perang Jamal atau Perang Unta. Dan kemudian oleh Muawiyah yang diangkat oleh Utsman sebagai Gubernur di Syam, mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin. Melihat banyaknya korban dari kaum muslimin, maka pihak yang berselisih mengadakan ishlah atau perdamaian. Para pemberontak tidak senang dengan adanya perdamaian diantara kaum muslimin. Kemudian terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-pura / munafik. Mereka itu Golongan Khawarij. Golongan Khawarij ingin merebut kekhalifahan. Tapi terhalang oleh Ali dan Muawiyah, sehingga mereka merencanakan untuk membunuh keduanya. Ibnu Muljam dari Khawarij berhasil membunuh Khalifah Ali pada saat khalifah mengimami salat subuh di Kufah, tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat. Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dengan umat Islam, berkat kecakapan politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai pertumpahan darah, kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung kekuasaan de facto Muawiyah. Maka tahun itu, tahun 41 Hijriyah, secara khusus disebut Tahun Persatuan ('am al-jama'ah). Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di dalam keyakinan Sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti. Perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Dikilahkan bahwa perbedaan mazhab bukan pada hal Aqidah (pokok keimanan), tapi lebih pada tata cara ibadah. Para Imam mengatakan bahwa mereka hanya ber-ijtihad dalam hal yang memang tidak ada keterangan tegas dan jelas dalam Al Quran atau untuk menentukan kapan suatu hadis bisa diamalkan dan bagaimana hubungannya dengan hadis-hadis lain dalam tema yang sama. Mengikuti hasil ijtihad tanpa mengetahui dasarnya adalah terlarang dalam hal akidah, tetapi dalam tata cara ibadah masih dibolehkan, karena rujukan mereka adalah Rasulullah SAW, dan konon beliau memang tidak pernah memerintahkan untuk beribadah dengan terlebih dahulu mencari dalil-dalilnya secara langsung, karena jika hal itu wajib bagi setiap muslim, maka tidak cukup waktu, sekaligus berarti agama itu tidak lagi bersifat mudah. Mazhab Hanafi. Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, adalah yang paling dominan di dunia Islam (sekitar 45%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara, separuh Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia (Chechnya, Dagestan). Mazhab Hanafi ini ialah salah satu mazhab fiqh dalam Islam Sunni. Mazhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah, dan terkenal sebagai mazhab yang paling terbuka kepada idea modern. Mazhab ini diamalkan terutama sekali di kalangan orang Islam Sunni Mesir, Turki, anak-benua India, Tiongkok dan sebagian Afrika Barat. Mazhab Maliki. Didirikan oleh Imam Malik bin Anas atau bernama lengkap Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirul Ashbani, diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara (Tunisia, Maroko, al-Jazair, Mesir Atas dan beberapa daerah taslim Afrika) memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup dan meninggal di sana dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadits. Mazhab Maliki adalah satu dari empat mazhab fiqih atau hukum Islam dalam Sunni. Mazhab ini berpegang pada : Al-Qur'an Hadits Rasulullah yang dipandang sah Ijma' ahlul Madinah. Terkadang menolak hadits yang berlawanan atau yang tak diamalkan ulama Madinah Qiyas Istilah Mazhab ini menjadi dasar hukum Arab Saudi Mazhab Syafi'i. Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i, memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia. Pengikutnya tersebar di Turki, Irak, Syria, Iran, Mesir, Somalia, Yaman, Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Sri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei. Dasar-dasar mazhab ini ialah berpegang pada hal-hal sebagai berikut : Al-Quran, tafsir secara lahiriah, selama tidak ada yang menegaskan bahwa yang dimaksud bukan arti lahiriahnya. Imam Syafi'i pertama sekali selalu mencari alasannya dari Al-Qur'an dalam menetapkan hukum Islam. Sunnah dari Rasulullah SAW kemudian digunakan jika tidak ditemukan rujukan dari Al-Quran. Imam Syafi'i sangat kuat pembelaannya terhadap sunnah, sehingga dijuluki Nashir As-Sunnah (pembela Sunnah Nabi). Ijma' atau kesepakatan para Sahabat Nabi, yang tidak terdapat perbedaan pendapat dalam suatu masalah. Ijma' yang diterima Imam Syafi'i sebagai landasan hukum adalah ijma' para sahabat, bukan kesepakatan seluruh mujtahid pada masa tertentu terhadap suatu hukum; karena menurutnya hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Qiyas yang dalam Ar-Risalah disebut sebagai ijtihad, apabila dalam ijma' tidak juga ditemukan hukumnya. Akan tetapi Imam Syafi'i menolak dasar istihsan dan istislah sebagai salah satu cara menetapkan hukum Islam. Mazhab Hambali. Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi. (Ahmad bin Hanbal (781 - 855 M, 164 - 241 AH) adalah seorang ahli hadits dan teologi Islam. Dia lahir di Marw (saat ini bernama Mary di Turkmenistan, utara Afganistan dan Utara Iran, di kota Baghdad, Irak. ). Dasar-dasarnya yang pokok ialah berpegang pada : al-Qur-an Hadits marfu' Fatwa sahabat dan mereka yang lebih dekat pada al-Qur-an dan hadits, di antara fatwa yang berlawanan Hadits mursal Qiyas Mazhab ini dianut kebanyakan penduduk Hejaz, di pedalaman Oman dan beberapa tempat sepanjang Teluk Persia dan di beberapa kota Asia Tengah.




 ISLAM SY’AH. Syi’ah adalah salah satu aliran atau mazhab dalam Islam. Mereka mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan Ahlul Bait-nya. Tapi menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Bentuk tunggal dari Syi'ah adalah Shī`ī menunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali. Sekitar 85%(90%) umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 15%(10%) menganut aliran Syi'ah. Muslim Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad SAW (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam setelah Nabi Muhammad SAW, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi Sunnah. Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantu Muhammad SAW dan kepala keluarga Ahlul Bait adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Muslim Sunni. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dipilih melalui perintah langsung oleh Nabi Muhammad SAW, dan perintah Nabi berarti wahyu dari Allah.



 Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al-Qur'an, Hadits, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan. Tanpa memperhatikan perbedaan tentang khalifah, Syi'ah mengakui otoritas Imam Syi'ah (juga dikenal dengan Khalifah Illahi) sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini. Doktrin dalam Syi'ah terdapat apa yang dinamakan ushuluddin (pokok-pokok agama) dan furu'uddin {masalah penerapan agama).


Syi'ah memiliki Lima Ushuluddin. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa. Al-‘Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi'ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian. Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan. Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al-Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir. Menurut mereka Allah yang menentukan segala akibat.                                                                                                                                                                                                                                                

 Nabi sama seperti muslimin lain. I’tikadnya tentang kenabian ialah: Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000. Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Ialah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada. Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan Husain adalah manusia-manusia suci. Al-Qur'an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW.



Sekte dalam Syi'ah. Syi'ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni: Dua Belas Imam yang disebut juga Imamiah atau Itsna 'Asyariah, dinamakan demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam, dan mereka yakin ada dua belas imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam Syiah. Urutan imam mereka yaitu: Ali bin Abi Thalib ( tahun 600–661 ), juga dikenal dengan Amirul Mukminin Hasan bin Ali ( tahun 625–669 ), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba Husain bin Ali ( tahun 626–680 ), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid Ali bin Husain ( tahun 658–713 ), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin Muhammad bin Ali ( tahun 676–743 ), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir Jafar bin Muhammad ( tahun 703–765 ), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq Musa bin Ja'far ( tahun 745–799 ), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim Ali bin Musa ( tahun 765–818 ), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha Muhammad bin Ali ( tahun 810–835 ), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi Ali bin Muhammad ( tahun 827–868 ), juga dikenal dengan Ali al-Hadi Hasan bin Ali ( tahun 846–874 ), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari Muhammad bin Hasan (868— ? ), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi (Tulisan diatas dipetik dari naskah pribadi penulis yang sudah lama sekali: “Serba Serbi Tentang Agama”, tapi tidak untuk dipublikasikan dan diterbitkan). Banyak pengamat Timteng dunia luar zaman sekarang yang melihat konflik dan kekacauan yang terjadi di Timtengn karena terkait dengan perbedaan antara Sunni dan Syiah, yang tercampur aduk dengan kepentingan geopolitik dan geostrategis serta kepentingan-kepentingan pihak-pihak tertentu. Jadi mengapa Arab Saudi terdorong untuk terlibat langsung dalam babak baru kekacauan di Timteng ini? Dan seperti apa peran yang dilakukan Arab Saudi? Bagaimana menurut pengamat dunia luar ?
Salama ini kita banyak terkesan dengan Arab Saudi dalam beberapa dekade ini. Arab Saudi terkesan sebuah negara kaya yang tergantung dari minyak, dan keamanan sangat tergantung pada AS, namun jauh dari konflik. Tapi sekarang dengan kekacauan yang terjadi di Yaman telah mendorong Arab Saudi terlibat langsung dari “mata pusaran topan” di Timteng dan bahkan memainkan peran kunci disana, dan lebih menerapkan kekuatannya daripada harus bermain dibalakang layar. Konflik yang terjadi sekarang banyak pengamat yang melihat kekacauan ini adalah perang merebut pengaruh antara Islam Sunni dan Islam Syiah, dimana Sunni diwakili oleh Arab Saudi dan Syiah diwakili oleh Iran. Konflik antara Islam Sunni dan Syiah sebenarnya terjadi pada zaman kuno. Menurut pengetahuan penulis yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur sejarah non Muslim kurang lebih seperti berikut (mohon dikoreksi dan dimaklumi jika ada ketidak cocokan bagi kaum Muslim) dan tulisan ini lebih ditujukan kepada masyarakat umum yang bukan Muslim dan yang sekedar ingin mengetahui adanya Islam Sunni dan Islam Syiah. Tapi tulisan ini tidak membahas tentang masalah agama, hanya coba menelaah situasi terkini di Timteng yang membawa kesengsaraan bagi rakyat jelata Timteng. Islam Sunni dan Islam Syiah ISLAM SUNNI . Umat Muslim sedunia hampir 85% (ada yang mengatakan 90%) merupakan Kaum Sunni, dan sisanya menganut aliran Syi’ah. Dalam wikipedia dikilahkan bahwa Sunni berasal dari Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah atau Ahlul-Sunnah yang diartikan mereka yang senantiasa tegak diatas Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadits. Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW. Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan/ mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad. Namun pada saat ini kata hadits mengalami perluasan makna, sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an. Setelah wafatnya Rasulullah Muhammad SAW, terjadi kesalah pahaman antara Muhajirin dan Anshar, siapa yang selanjutnya akan menjadi pemimpin kaum muslimin. Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukan siapa Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah. (Khalifah adalah gelar yang diberikan untuk pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW 570–632). Utsman bin Affan khafilah ke-tiga lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Dia adalah seorang saudagar yang kaya, tetapi sangatlah dermawan. Dia juga berjasa dalam membukukan Al-Qur'an. Akibat dari fitnah dia dibunuh oleh rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir, yang telah mengadakan pemfitnahan terhadap Utsman. Khalifah Utsman kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari mulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun dia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H, ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Khalifah ke-empat Ali juga terbunuh akibat pemfitnahan dari Abdullah bin Saba' juga, dengan mengadu domba para sahabatnya. Para sahabat ini juga salah paham mengenai kasus hukum terhadap pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari janda Rasulullah Mohammad SAW, Aisyah, yang bersama dengan Thalhah dan Zubair berhasil diadu domba hingga terjadilah Perang Jamal atau Perang Unta. Dan kemudian oleh Muawiyah yang diangkat oleh Utsman sebagai Gubernur di Syam, mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin. Melihat banyaknya korban dari kaum muslimin, maka pihak yang berselisih mengadakan ishlah atau perdamaian. Para pemberontak tidak senang dengan adanya perdamaian diantara kaum muslimin. Kemudian terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-pura / munafik. Mereka itu Golongan Khawarij. Golongan Khawarij ingin merebut kekhalifahan. Tapi terhalang oleh Ali dan Muawiyah, sehingga mereka merencanakan untuk membunuh keduanya. Ibnu Muljam dari Khawarij berhasil membunuh Khalifah Ali pada saat khalifah mengimami salat subuh di Kufah, tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat. Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dengan umat Islam, berkat kecakapan politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai pertumpahan darah, kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung kekuasaan de facto Muawiyah. Maka tahun itu, tahun 41 Hijriyah, secara khusus disebut Tahun Persatuan ('am al-jama'ah). Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di dalam keyakinan Sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti. Perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Dikilahkan bahwa perbedaan mazhab bukan pada hal Aqidah (pokok keimanan), tapi lebih pada tata cara ibadah. Para Imam mengatakan bahwa mereka hanya ber-ijtihad dalam hal yang memang tidak ada keterangan tegas dan jelas dalam Al Quran atau untuk menentukan kapan suatu hadis bisa diamalkan dan bagaimana hubungannya dengan hadis-hadis lain dalam tema yang sama. Mengikuti hasil ijtihad tanpa mengetahui dasarnya adalah terlarang dalam hal akidah, tetapi dalam tata cara ibadah masih dibolehkan, karena rujukan mereka adalah Rasulullah SAW, dan konon beliau memang tidak pernah memerintahkan untuk beribadah dengan terlebih dahulu mencari dalil-dalilnya secara langsung, karena jika hal itu wajib bagi setiap muslim, maka tidak cukup waktu, sekaligus berarti agama itu tidak lagi bersifat mudah. Mazhab Hanafi. Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, adalah yang paling dominan di dunia Islam (sekitar 45%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara, separuh Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia (Chechnya, Dagestan). Mazhab Hanafi ini ialah salah satu mazhab fiqh dalam Islam Sunni. Mazhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah, dan terkenal sebagai mazhab yang paling terbuka kepada idea modern. Mazhab ini diamalkan terutama sekali di kalangan orang Islam Sunni Mesir, Turki, anak-benua India, Tiongkok dan sebagian Afrika Barat. Mazhab Maliki. Didirikan oleh Imam Malik bin Anas atau bernama lengkap Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirul Ashbani, diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara (Tunisia, Maroko, al-Jazair, Mesir Atas dan beberapa daerah taslim Afrika) memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup dan meninggal di sana dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadits. Mazhab Maliki adalah satu dari empat mazhab fiqih atau hukum Islam dalam Sunni. Mazhab ini berpegang pada : Al-Qur'an Hadits Rasulullah yang dipandang sah Ijma' ahlul Madinah. Terkadang menolak hadits yang berlawanan atau yang tak diamalkan ulama Madinah Qiyas Istilah Mazhab ini menjadi dasar hukum Arab Saudi Mazhab Syafi'i. Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i, memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia. Pengikutnya tersebar di Turki, Irak, Syria, Iran, Mesir, Somalia, Yaman, Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Sri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei. Dasar-dasar mazhab ini ialah berpegang pada hal-hal sebagai berikut : Al-Quran, tafsir secara lahiriah, selama tidak ada yang menegaskan bahwa yang dimaksud bukan arti lahiriahnya. Imam Syafi'i pertama sekali selalu mencari alasannya dari Al-Qur'an dalam menetapkan hukum Islam. Sunnah dari Rasulullah SAW kemudian digunakan jika tidak ditemukan rujukan dari Al-Quran. Imam Syafi'i sangat kuat pembelaannya terhadap sunnah, sehingga dijuluki Nashir As-Sunnah (pembela Sunnah Nabi). Ijma' atau kesepakatan para Sahabat Nabi, yang tidak terdapat perbedaan pendapat dalam suatu masalah. Ijma' yang diterima Imam Syafi'i sebagai landasan hukum adalah ijma' para sahabat, bukan kesepakatan seluruh mujtahid pada masa tertentu terhadap suatu hukum; karena menurutnya hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Qiyas yang dalam Ar-Risalah disebut sebagai ijtihad, apabila dalam ijma' tidak juga ditemukan hukumnya. Akan tetapi Imam Syafi'i menolak dasar istihsan dan istislah sebagai salah satu cara menetapkan hukum Islam. Mazhab Hambali. Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi. (Ahmad bin Hanbal (781 - 855 M, 164 - 241 AH) adalah seorang ahli hadits dan teologi Islam. Dia lahir di Marw (saat ini bernama Mary di Turkmenistan, utara Afganistan dan Utara Iran, di kota Baghdad, Irak. ). Dasar-dasarnya yang pokok ialah berpegang pada : al-Qur-an Hadits marfu' Fatwa sahabat dan mereka yang lebih dekat pada al-Qur-an dan hadits, di antara fatwa yang berlawanan Hadits mursal Qiyas Mazhab ini dianut kebanyakan penduduk Hejaz, di pedalaman Oman dan beberapa tempat sepanjang Teluk Persia dan di beberapa kota Asia Tengah. (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Sunni_Islam ) ISLAM SY’AH. Syi’ah adalah salah satu aliran atau mazhab dalam Islam. Mereka mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan Ahlul Bait-nya. Tapi menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Bentuk tunggal dari Syi'ah adalah Shī`ī menunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali. Sekitar 85%(90%) umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 15%(10%) menganut aliran Syi'ah. Muslim Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad SAW (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam setelah Nabi Muhammad SAW, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi Sunnah. Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantu Muhammad SAW dan kepala keluarga Ahlul Bait adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Muslim Sunni. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dipilih melalui perintah langsung oleh Nabi Muhammad SAW, dan perintah Nabi berarti wahyu dari Allah. Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al-Qur'an, Hadits, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan. Tanpa memperhatikan perbedaan tentang khalifah, Syi'ah mengakui otoritas Imam Syi'ah (juga dikenal dengan Khalifah Illahi) sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini. Doktrin dalam Syi'ah terdapat apa yang dinamakan ushuluddin (pokok-pokok agama) dan furu'uddin {masalah penerapan agama). Syi'ah memiliki Lima Ushuluddin. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa. Al-‘Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi'ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian. Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan. Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al-Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir. Menurut mereka Allah yang menentukan segala akibat. Nabi sama seperti muslimin lain. I’tikadnya tentang kenabian ialah: Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000. Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Ialah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada. Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan Husain adalah manusia-manusia suci. Al-Qur'an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW. Sekte dalam Syi'ah. Syi'ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni: Dua Belas Imam yang disebut juga Imamiah atau Itsna 'Asyariah, dinamakan demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam, dan mereka yakin ada dua belas imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam Syiah. Urutan imam mereka yaitu: Ali bin Abi Thalib ( tahun 600–661 ), juga dikenal dengan Amirul Mukminin Hasan bin Ali ( tahun 625–669 ), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba Husain bin Ali ( tahun 626–680 ), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid Ali bin Husain ( tahun 658–713 ), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin Muhammad bin Ali ( tahun 676–743 ), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir Jafar bin Muhammad ( tahun 703–765 ), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq Musa bin Ja'far ( tahun 745–799 ), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim Ali bin Musa ( tahun 765–818 ), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha Muhammad bin Ali ( tahun 810–835 ), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi Ali bin Muhammad ( tahun 827–868 ), juga dikenal dengan Ali al-Hadi Hasan bin Ali ( tahun 846–874 ), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari Muhammad bin Hasan (868— ? ), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi (Tulisan diatas dipetik dari naskah pribadi penulis yang sudah lama sekali: “Serba Serbi Tentang Agama”, tapi tidak untuk dipublikasikan dan diterbitkan). Banyak pengamat Timteng dunia luar zaman sekarang yang melihat konflik dan kekacauan yang terjadi di Timtengn karena terkait dengan perbedaan antara Sunni dan Syiah, yang tercampur aduk dengan kepentingan geopolitik dan geostrategis serta kepentingan-kepentingan pihak-pihak tertentu. Jadi mengapa Arab Saudi terdorong untuk terlibat langsung dalam babak baru kekacauan di Timteng ini? Dan seperti apa peran yang dilakukan Arab Saudi? Bagaimana menurut pengamat dunia luar ?

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/makenyok/apa-latar-belakang-konflik-islam-sunni-vs-syiah-di-timur-tengah-1_559bd1ad327a61a5048b4569
Salama ini kita banyak terkesan dengan Arab Saudi dalam beberapa dekade ini. Arab Saudi terkesan sebuah negara kaya yang tergantung dari minyak, dan keamanan sangat tergantung pada AS, namun jauh dari konflik. Tapi sekarang dengan kekacauan yang terjadi di Yaman telah mendorong Arab Saudi terlibat langsung dari “mata pusaran topan” di Timteng dan bahkan memainkan peran kunci disana, dan lebih menerapkan kekuatannya daripada harus bermain dibalakang layar. Konflik yang terjadi sekarang banyak pengamat yang melihat kekacauan ini adalah perang merebut pengaruh antara Islam Sunni dan Islam Syiah, dimana Sunni diwakili oleh Arab Saudi dan Syiah diwakili oleh Iran. Konflik antara Islam Sunni dan Syiah sebenarnya terjadi pada zaman kuno. Menurut pengetahuan penulis yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur sejarah non Muslim kurang lebih seperti berikut (mohon dikoreksi dan dimaklumi jika ada ketidak cocokan bagi kaum Muslim) dan tulisan ini lebih ditujukan kepada masyarakat umum yang bukan Muslim dan yang sekedar ingin mengetahui adanya Islam Sunni dan Islam Syiah. Tapi tulisan ini tidak membahas tentang masalah agama, hanya coba menelaah situasi terkini di Timteng yang membawa kesengsaraan bagi rakyat jelata Timteng. Islam Sunni dan Islam Syiah ISLAM SUNNI . Umat Muslim sedunia hampir 85% (ada yang mengatakan 90%) merupakan Kaum Sunni, dan sisanya menganut aliran Syi’ah. Dalam wikipedia dikilahkan bahwa Sunni berasal dari Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah atau Ahlul-Sunnah yang diartikan mereka yang senantiasa tegak diatas Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadits. Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW. Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan/ mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad. Namun pada saat ini kata hadits mengalami perluasan makna, sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an. Setelah wafatnya Rasulullah Muhammad SAW, terjadi kesalah pahaman antara Muhajirin dan Anshar, siapa yang selanjutnya akan menjadi pemimpin kaum muslimin. Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukan siapa Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah. (Khalifah adalah gelar yang diberikan untuk pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW 570–632). Utsman bin Affan khafilah ke-tiga lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Dia adalah seorang saudagar yang kaya, tetapi sangatlah dermawan. Dia juga berjasa dalam membukukan Al-Qur'an. Akibat dari fitnah dia dibunuh oleh rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir, yang telah mengadakan pemfitnahan terhadap Utsman. Khalifah Utsman kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari mulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun dia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H, ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Khalifah ke-empat Ali juga terbunuh akibat pemfitnahan dari Abdullah bin Saba' juga, dengan mengadu domba para sahabatnya. Para sahabat ini juga salah paham mengenai kasus hukum terhadap pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari janda Rasulullah Mohammad SAW, Aisyah, yang bersama dengan Thalhah dan Zubair berhasil diadu domba hingga terjadilah Perang Jamal atau Perang Unta. Dan kemudian oleh Muawiyah yang diangkat oleh Utsman sebagai Gubernur di Syam, mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin. Melihat banyaknya korban dari kaum muslimin, maka pihak yang berselisih mengadakan ishlah atau perdamaian. Para pemberontak tidak senang dengan adanya perdamaian diantara kaum muslimin. Kemudian terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-pura / munafik. Mereka itu Golongan Khawarij. Golongan Khawarij ingin merebut kekhalifahan. Tapi terhalang oleh Ali dan Muawiyah, sehingga mereka merencanakan untuk membunuh keduanya. Ibnu Muljam dari Khawarij berhasil membunuh Khalifah Ali pada saat khalifah mengimami salat subuh di Kufah, tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat. Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dengan umat Islam, berkat kecakapan politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai pertumpahan darah, kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung kekuasaan de facto Muawiyah. Maka tahun itu, tahun 41 Hijriyah, secara khusus disebut Tahun Persatuan ('am al-jama'ah). Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di dalam keyakinan Sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti. Perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Dikilahkan bahwa perbedaan mazhab bukan pada hal Aqidah (pokok keimanan), tapi lebih pada tata cara ibadah. Para Imam mengatakan bahwa mereka hanya ber-ijtihad dalam hal yang memang tidak ada keterangan tegas dan jelas dalam Al Quran atau untuk menentukan kapan suatu hadis bisa diamalkan dan bagaimana hubungannya dengan hadis-hadis lain dalam tema yang sama. Mengikuti hasil ijtihad tanpa mengetahui dasarnya adalah terlarang dalam hal akidah, tetapi dalam tata cara ibadah masih dibolehkan, karena rujukan mereka adalah Rasulullah SAW, dan konon beliau memang tidak pernah memerintahkan untuk beribadah dengan terlebih dahulu mencari dalil-dalilnya secara langsung, karena jika hal itu wajib bagi setiap muslim, maka tidak cukup waktu, sekaligus berarti agama itu tidak lagi bersifat mudah. Mazhab Hanafi. Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, adalah yang paling dominan di dunia Islam (sekitar 45%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara, separuh Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia (Chechnya, Dagestan). Mazhab Hanafi ini ialah salah satu mazhab fiqh dalam Islam Sunni. Mazhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah, dan terkenal sebagai mazhab yang paling terbuka kepada idea modern. Mazhab ini diamalkan terutama sekali di kalangan orang Islam Sunni Mesir, Turki, anak-benua India, Tiongkok dan sebagian Afrika Barat. Mazhab Maliki. Didirikan oleh Imam Malik bin Anas atau bernama lengkap Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirul Ashbani, diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara (Tunisia, Maroko, al-Jazair, Mesir Atas dan beberapa daerah taslim Afrika) memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup dan meninggal di sana dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadits. Mazhab Maliki adalah satu dari empat mazhab fiqih atau hukum Islam dalam Sunni. Mazhab ini berpegang pada : Al-Qur'an Hadits Rasulullah yang dipandang sah Ijma' ahlul Madinah. Terkadang menolak hadits yang berlawanan atau yang tak diamalkan ulama Madinah Qiyas Istilah Mazhab ini menjadi dasar hukum Arab Saudi Mazhab Syafi'i. Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i, memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia. Pengikutnya tersebar di Turki, Irak, Syria, Iran, Mesir, Somalia, Yaman, Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Sri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei. Dasar-dasar mazhab ini ialah berpegang pada hal-hal sebagai berikut : Al-Quran, tafsir secara lahiriah, selama tidak ada yang menegaskan bahwa yang dimaksud bukan arti lahiriahnya. Imam Syafi'i pertama sekali selalu mencari alasannya dari Al-Qur'an dalam menetapkan hukum Islam. Sunnah dari Rasulullah SAW kemudian digunakan jika tidak ditemukan rujukan dari Al-Quran. Imam Syafi'i sangat kuat pembelaannya terhadap sunnah, sehingga dijuluki Nashir As-Sunnah (pembela Sunnah Nabi). Ijma' atau kesepakatan para Sahabat Nabi, yang tidak terdapat perbedaan pendapat dalam suatu masalah. Ijma' yang diterima Imam Syafi'i sebagai landasan hukum adalah ijma' para sahabat, bukan kesepakatan seluruh mujtahid pada masa tertentu terhadap suatu hukum; karena menurutnya hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Qiyas yang dalam Ar-Risalah disebut sebagai ijtihad, apabila dalam ijma' tidak juga ditemukan hukumnya. Akan tetapi Imam Syafi'i menolak dasar istihsan dan istislah sebagai salah satu cara menetapkan hukum Islam. Mazhab Hambali. Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi. (Ahmad bin Hanbal (781 - 855 M, 164 - 241 AH) adalah seorang ahli hadits dan teologi Islam. Dia lahir di Marw (saat ini bernama Mary di Turkmenistan, utara Afganistan dan Utara Iran, di kota Baghdad, Irak. ). Dasar-dasarnya yang pokok ialah berpegang pada : al-Qur-an Hadits marfu' Fatwa sahabat dan mereka yang lebih dekat pada al-Qur-an dan hadits, di antara fatwa yang berlawanan Hadits mursal Qiyas Mazhab ini dianut kebanyakan penduduk Hejaz, di pedalaman Oman dan beberapa tempat sepanjang Teluk Persia dan di beberapa kota Asia Tengah. (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Sunni_Islam ) ISLAM SY’AH. Syi’ah adalah salah satu aliran atau mazhab dalam Islam. Mereka mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan Ahlul Bait-nya. Tapi menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Bentuk tunggal dari Syi'ah adalah Shī`ī menunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali. Sekitar 85%(90%) umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 15%(10%) menganut aliran Syi'ah. Muslim Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad SAW (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam setelah Nabi Muhammad SAW, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi Sunnah. Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantu Muhammad SAW dan kepala keluarga Ahlul Bait adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Muslim Sunni. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dipilih melalui perintah langsung oleh Nabi Muhammad SAW, dan perintah Nabi berarti wahyu dari Allah. Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al-Qur'an, Hadits, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan. Tanpa memperhatikan perbedaan tentang khalifah, Syi'ah mengakui otoritas Imam Syi'ah (juga dikenal dengan Khalifah Illahi) sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini. Doktrin dalam Syi'ah terdapat apa yang dinamakan ushuluddin (pokok-pokok agama) dan furu'uddin {masalah penerapan agama). Syi'ah memiliki Lima Ushuluddin. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa. Al-‘Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi'ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian. Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan. Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al-Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir. Menurut mereka Allah yang menentukan segala akibat. Nabi sama seperti muslimin lain. I’tikadnya tentang kenabian ialah: Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000. Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Ialah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada. Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan Husain adalah manusia-manusia suci. Al-Qur'an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW. Sekte dalam Syi'ah. Syi'ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni: Dua Belas Imam yang disebut juga Imamiah atau Itsna 'Asyariah, dinamakan demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam, dan mereka yakin ada dua belas imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam Syiah. Urutan imam mereka yaitu: Ali bin Abi Thalib ( tahun 600–661 ), juga dikenal dengan Amirul Mukminin Hasan bin Ali ( tahun 625–669 ), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba Husain bin Ali ( tahun 626–680 ), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid Ali bin Husain ( tahun 658–713 ), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin Muhammad bin Ali ( tahun 676–743 ), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir Jafar bin Muhammad ( tahun 703–765 ), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq Musa bin Ja'far ( tahun 745–799 ), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim Ali bin Musa ( tahun 765–818 ), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha Muhammad bin Ali ( tahun 810–835 ), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi Ali bin Muhammad ( tahun 827–868 ), juga dikenal dengan Ali al-Hadi Hasan bin Ali ( tahun 846–874 ), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari Muhammad bin Hasan (868— ? ), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi (Tulisan diatas dipetik dari naskah pribadi penulis yang sudah lama sekali: “Serba Serbi Tentang Agama”, tapi tidak untuk dipublikasikan dan diterbitkan). Banyak pengamat Timteng dunia luar zaman sekarang yang melihat konflik dan kekacauan yang terjadi di Timtengn karena terkait dengan perbedaan antara Sunni dan Syiah, yang tercampur aduk dengan kepentingan geopolitik dan geostrategis serta kepentingan-kepentingan pihak-pihak tertentu. Jadi mengapa Arab Saudi terdorong untuk terlibat langsung dalam babak baru kekacauan di Timteng ini? Dan seperti apa peran yang dilakukan Arab Saudi? Bagaimana menurut pengamat dunia luar ?

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/makenyok/apa-latar-belakang-konflik-islam-sunni-vs-syiah-di-timur-tengah-1_559bd1ad327a61a5048b4569
Salama ini kita banyak terkesan dengan Arab Saudi dalam beberapa dekade ini. Arab Saudi terkesan sebuah negara kaya yang tergantung dari minyak, dan keamanan sangat tergantung pada AS, namun jauh dari konflik. Tapi sekarang dengan kekacauan yang terjadi di Yaman telah mendorong Arab Saudi terlibat langsung dari “mata pusaran topan” di Timteng dan bahkan memainkan peran kunci disana, dan lebih menerapkan kekuatannya daripada harus bermain dibalakang layar. Konflik yang terjadi sekarang banyak pengamat yang melihat kekacauan ini adalah perang merebut pengaruh antara Islam Sunni dan Islam Syiah, dimana Sunni diwakili oleh Arab Saudi dan Syiah diwakili oleh Iran. Konflik antara Islam Sunni dan Syiah sebenarnya terjadi pada zaman kuno. Menurut pengetahuan penulis yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur sejarah non Muslim kurang lebih seperti berikut (mohon dikoreksi dan dimaklumi jika ada ketidak cocokan bagi kaum Muslim) dan tulisan ini lebih ditujukan kepada masyarakat umum yang bukan Muslim dan yang sekedar ingin mengetahui adanya Islam Sunni dan Islam Syiah. Tapi tulisan ini tidak membahas tentang masalah agama, hanya coba menelaah situasi terkini di Timteng yang membawa kesengsaraan bagi rakyat jelata Timteng. Islam Sunni dan Islam Syiah ISLAM SUNNI . Umat Muslim sedunia hampir 85% (ada yang mengatakan 90%) merupakan Kaum Sunni, dan sisanya menganut aliran Syi’ah. Dalam wikipedia dikilahkan bahwa Sunni berasal dari Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah atau Ahlul-Sunnah yang diartikan mereka yang senantiasa tegak diatas Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadits. Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW. Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan/ mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad. Namun pada saat ini kata hadits mengalami perluasan makna, sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an. Setelah wafatnya Rasulullah Muhammad SAW, terjadi kesalah pahaman antara Muhajirin dan Anshar, siapa yang selanjutnya akan menjadi pemimpin kaum muslimin. Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukan siapa Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah. (Khalifah adalah gelar yang diberikan untuk pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW 570–632). Utsman bin Affan khafilah ke-tiga lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Dia adalah seorang saudagar yang kaya, tetapi sangatlah dermawan. Dia juga berjasa dalam membukukan Al-Qur'an. Akibat dari fitnah dia dibunuh oleh rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir, yang telah mengadakan pemfitnahan terhadap Utsman. Khalifah Utsman kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari mulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun dia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H, ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Khalifah ke-empat Ali juga terbunuh akibat pemfitnahan dari Abdullah bin Saba' juga, dengan mengadu domba para sahabatnya. Para sahabat ini juga salah paham mengenai kasus hukum terhadap pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari janda Rasulullah Mohammad SAW, Aisyah, yang bersama dengan Thalhah dan Zubair berhasil diadu domba hingga terjadilah Perang Jamal atau Perang Unta. Dan kemudian oleh Muawiyah yang diangkat oleh Utsman sebagai Gubernur di Syam, mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin. Melihat banyaknya korban dari kaum muslimin, maka pihak yang berselisih mengadakan ishlah atau perdamaian. Para pemberontak tidak senang dengan adanya perdamaian diantara kaum muslimin. Kemudian terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-pura / munafik. Mereka itu Golongan Khawarij. Golongan Khawarij ingin merebut kekhalifahan. Tapi terhalang oleh Ali dan Muawiyah, sehingga mereka merencanakan untuk membunuh keduanya. Ibnu Muljam dari Khawarij berhasil membunuh Khalifah Ali pada saat khalifah mengimami salat subuh di Kufah, tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat. Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dengan umat Islam, berkat kecakapan politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai pertumpahan darah, kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung kekuasaan de facto Muawiyah. Maka tahun itu, tahun 41 Hijriyah, secara khusus disebut Tahun Persatuan ('am al-jama'ah). Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di dalam keyakinan Sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti. Perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Dikilahkan bahwa perbedaan mazhab bukan pada hal Aqidah (pokok keimanan), tapi lebih pada tata cara ibadah. Para Imam mengatakan bahwa mereka hanya ber-ijtihad dalam hal yang memang tidak ada keterangan tegas dan jelas dalam Al Quran atau untuk menentukan kapan suatu hadis bisa diamalkan dan bagaimana hubungannya dengan hadis-hadis lain dalam tema yang sama. Mengikuti hasil ijtihad tanpa mengetahui dasarnya adalah terlarang dalam hal akidah, tetapi dalam tata cara ibadah masih dibolehkan, karena rujukan mereka adalah Rasulullah SAW, dan konon beliau memang tidak pernah memerintahkan untuk beribadah dengan terlebih dahulu mencari dalil-dalilnya secara langsung, karena jika hal itu wajib bagi setiap muslim, maka tidak cukup waktu, sekaligus berarti agama itu tidak lagi bersifat mudah. Mazhab Hanafi. Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, adalah yang paling dominan di dunia Islam (sekitar 45%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara, separuh Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia (Chechnya, Dagestan). Mazhab Hanafi ini ialah salah satu mazhab fiqh dalam Islam Sunni. Mazhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah, dan terkenal sebagai mazhab yang paling terbuka kepada idea modern. Mazhab ini diamalkan terutama sekali di kalangan orang Islam Sunni Mesir, Turki, anak-benua India, Tiongkok dan sebagian Afrika Barat. Mazhab Maliki. Didirikan oleh Imam Malik bin Anas atau bernama lengkap Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirul Ashbani, diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara (Tunisia, Maroko, al-Jazair, Mesir Atas dan beberapa daerah taslim Afrika) memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup dan meninggal di sana dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadits. Mazhab Maliki adalah satu dari empat mazhab fiqih atau hukum Islam dalam Sunni. Mazhab ini berpegang pada : Al-Qur'an Hadits Rasulullah yang dipandang sah Ijma' ahlul Madinah. Terkadang menolak hadits yang berlawanan atau yang tak diamalkan ulama Madinah Qiyas Istilah Mazhab ini menjadi dasar hukum Arab Saudi Mazhab Syafi'i. Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i, memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia. Pengikutnya tersebar di Turki, Irak, Syria, Iran, Mesir, Somalia, Yaman, Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Sri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei. Dasar-dasar mazhab ini ialah berpegang pada hal-hal sebagai berikut : Al-Quran, tafsir secara lahiriah, selama tidak ada yang menegaskan bahwa yang dimaksud bukan arti lahiriahnya. Imam Syafi'i pertama sekali selalu mencari alasannya dari Al-Qur'an dalam menetapkan hukum Islam. Sunnah dari Rasulullah SAW kemudian digunakan jika tidak ditemukan rujukan dari Al-Quran. Imam Syafi'i sangat kuat pembelaannya terhadap sunnah, sehingga dijuluki Nashir As-Sunnah (pembela Sunnah Nabi). Ijma' atau kesepakatan para Sahabat Nabi, yang tidak terdapat perbedaan pendapat dalam suatu masalah. Ijma' yang diterima Imam Syafi'i sebagai landasan hukum adalah ijma' para sahabat, bukan kesepakatan seluruh mujtahid pada masa tertentu terhadap suatu hukum; karena menurutnya hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Qiyas yang dalam Ar-Risalah disebut sebagai ijtihad, apabila dalam ijma' tidak juga ditemukan hukumnya. Akan tetapi Imam Syafi'i menolak dasar istihsan dan istislah sebagai salah satu cara menetapkan hukum Islam. Mazhab Hambali. Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi. (Ahmad bin Hanbal (781 - 855 M, 164 - 241 AH) adalah seorang ahli hadits dan teologi Islam. Dia lahir di Marw (saat ini bernama Mary di Turkmenistan, utara Afganistan dan Utara Iran, di kota Baghdad, Irak. ). Dasar-dasarnya yang pokok ialah berpegang pada : al-Qur-an Hadits marfu' Fatwa sahabat dan mereka yang lebih dekat pada al-Qur-an dan hadits, di antara fatwa yang berlawanan Hadits mursal Qiyas Mazhab ini dianut kebanyakan penduduk Hejaz, di pedalaman Oman dan beberapa tempat sepanjang Teluk Persia dan di beberapa kota Asia Tengah. (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Sunni_Islam ) ISLAM SY’AH. Syi’ah adalah salah satu aliran atau mazhab dalam Islam. Mereka mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan Ahlul Bait-nya. Tapi menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Bentuk tunggal dari Syi'ah adalah Shī`ī menunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali. Sekitar 85%(90%) umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 15%(10%) menganut aliran Syi'ah. Muslim Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad SAW (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam setelah Nabi Muhammad SAW, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi Sunnah. Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantu Muhammad SAW dan kepala keluarga Ahlul Bait adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Muslim Sunni. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dipilih melalui perintah langsung oleh Nabi Muhammad SAW, dan perintah Nabi berarti wahyu dari Allah. Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al-Qur'an, Hadits, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan. Tanpa memperhatikan perbedaan tentang khalifah, Syi'ah mengakui otoritas Imam Syi'ah (juga dikenal dengan Khalifah Illahi) sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini. Doktrin dalam Syi'ah terdapat apa yang dinamakan ushuluddin (pokok-pokok agama) dan furu'uddin {masalah penerapan agama). Syi'ah memiliki Lima Ushuluddin. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa. Al-‘Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi'ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian. Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan. Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al-Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir. Menurut mereka Allah yang menentukan segala akibat. Nabi sama seperti muslimin lain. I’tikadnya tentang kenabian ialah: Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000. Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Ialah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada. Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan Husain adalah manusia-manusia suci. Al-Qur'an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW. Sekte dalam Syi'ah. Syi'ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni: Dua Belas Imam yang disebut juga Imamiah atau Itsna 'Asyariah, dinamakan demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam, dan mereka yakin ada dua belas imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam Syiah. Urutan imam mereka yaitu: Ali bin Abi Thalib ( tahun 600–661 ), juga dikenal dengan Amirul Mukminin Hasan bin Ali ( tahun 625–669 ), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba Husain bin Ali ( tahun 626–680 ), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid Ali bin Husain ( tahun 658–713 ), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin Muhammad bin Ali ( tahun 676–743 ), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir Jafar bin Muhammad ( tahun 703–765 ), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq Musa bin Ja'far ( tahun 745–799 ), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim Ali bin Musa ( tahun 765–818 ), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha Muhammad bin Ali ( tahun 810–835 ), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi Ali bin Muhammad ( tahun 827–868 ), juga dikenal dengan Ali al-Hadi Hasan bin Ali ( tahun 846–874 ), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari Muhammad bin Hasan (868— ? ), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi (Tulisan diatas dipetik dari naskah pribadi penulis yang sudah lama sekali: “Serba Serbi Tentang Agama”, tapi tidak untuk dipublikasikan dan diterbitkan). Banyak pengamat Timteng dunia luar zaman sekarang yang melihat konflik dan kekacauan yang terjadi di Timtengn karena terkait dengan perbedaan antara Sunni dan Syiah, yang tercampur aduk dengan kepentingan geopolitik dan geostrategis serta kepentingan-kepentingan pihak-pihak tertentu. Jadi mengapa Arab Saudi terdorong untuk terlibat langsung dalam babak baru kekacauan di Timteng ini? Dan seperti apa peran yang dilakukan Arab Saudi? Bagaimana menurut pengamat dunia luar ?

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/makenyok/apa-latar-belakang-konflik-islam-sunni-vs-syiah-di-timur-tengah-1_559bd1ad327a61a5048b4569
Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Tuan Berubah Menjadi Tuhan (dalam bibel)

YOHANES 13:13 TUHAN atau Tuan

Yesus hanya diutus kepada bani israel - Bukti Alkitabiyah