Menanggapi hujatan terhadap Nabi Muhammad Saw

Respon

Kejujuran beliau Saw. sudah dibuktikan di masa kehidupan beliau oleh ribuan manusia, orang yang hidup dan menyaksikan kelahirannya, pertumbuhannya jauh sebelum beliau Saw. menyampaikan wahyu, dan setelah beliau Saw. menyampaikan wahyu. Kejujurannya, kebenarannya, penyantunnya, kasih sayangnya, diakui oleh seluruh masyarakat di zamannya. Bahkan musuh-musuhnya, bahkan kaum Yahudi, bahkan kaum Nasrani, bahkan kaum Munafik sekalipun masih menyaksikan hal itu.
Saya ingin satu bukti ucapan seorang Nasrani di zaman beliau Saw. yang mengatakan Muhammad Saw. adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal? Tentunya ini hanyalah ucapan orang orang Badui. Munculkan satu bukti dari ucapan musuh-musuh beliau Saw. saat di zamannya yang dari kalangan berpendidikan? Apakah kaum Nasrani saat itu kesemuanya bungkam? Ke mana para pendeta dan kalian? Apa yang mereka kerjakan saat itu?
Mereka yang menyaksikan kehidupan Muhammad Saw. malah beriman kepadanya. Apakah mereka beriman kepada seorang pembunuh massal? Beriman pada seorang sex maniac? Beriman pada seorang pembohong?

Bila Anda membenarkan pernyataan ini maka seluruh pendeta Nasrani sudah jadi bodoh sejak sebelum kebangkitan Muhammad Saw. Umpatan umpatan-ini hanya muncul dari kalangan Badui dan kalangan orang bodoh di zaman itu dan orang bodoh di zaman sekarang.
Sejarah menjelaskan tak satupun dari pendeta Nasrani menentang dan memerangi Muhammad Saw. Bahkan Abisina Kaisar Najasyi yang beragama Kristen ketika datang utusan Muhammad Saw. kepadanya yaitu Jakfar bin Abi Thalib Ra., yang saat itu Kaisar Najasyi juga sedang bersama Amr bin Ash (sebelum keislamannya). Amr bin Ash berusaha mempengaruhi Kaisar Najasyi bahwa Muhammad ini pendusta, (tentunya Amr bin Ash saat itu masih dari kalangan Badui gurun yang berpegang dengan adat jahiliyah, membunuh anak wanita yang lahir dll), ia berkata kepada Kaisar Najasyi: “Coba tanya pada utusan Muhammad Saw. apa yang ia ucapkan atas Isa bin Maryam!”
Maka ketika dijawab oleh Jakfar bin Abi Thalib Ra. dengan lantunan surat Maryam, maka runtuhlah Kaisar Najasyi. Ia (Kaisar Najasyi) beriman pada Muhammad Saw. dan masuk Islam bersama para pendeta penasehatnya. Hingga tak lama kemudian ia wafat, maka Rasul Saw. melakukan shalat Ghaib untuknya (shalat Ghaib=shalat jenazah untuk orang yang wafat dari kejauhan). Dan ini adalah pertama kalinya shalat Ghaib dilakukan oleh Rasul Saw. dalam Islam (Shahih Bukhari).
Demikian pula kunjungan utusan Muhammad Saw. kepada Heraklius Kaisar Byzantium. Maka ketika Heraklius mendengar penjelasan mengenai agama Muhammad Saw. ia melemparkan beberapa pertanyaan untuk menguji kebenaran agama ini. Maka pada akhirnya ia berkata: “Sungguh Muhammad Saw. adalah Nabi. Kalau aku punya kesempatan maka aku akan berkunjung kepadanya. Akan kucuci kedua sandalnya dan ia (Muhammad Saw.) akan menguasai wilayahku ini.” (Shahih Bukhari).
Maka mendengar ucapan ini, maka hiruk pikuklah para hulubalang kerajaan dengan pro kontra. Maka Kaisar Hiraklius membatalkan niatnya untuk masuk Islam, namun ia sesekali tidak mencela Muhammad Saw.
Demikianlah Muhammad Saw. di hadapan para intelektual dan raja-raja Nasrani. Umpatan dan cacian hanya muncul dari Badui-badui gurun pasir yang picik pemikirannya. Semua orang yang berwawasan dan berjiwa mulia menerima Muhammad Saw. dan mengakuinya sebagai orang suci, walaupun tidak kesemuanya mereka beriman. Pastilah dua kekaisaran besar ini didukung ribuan pastur yang bodoh. Begitulah secara logika Anda, dan logika kami bahwa raja-raja Nasrani itu berbudi baik, bijaksana, dan tentunya mereka itu bermoral tinggi.
Datang kepada beliau Saw. seorang pendeta Yahudi, dan mengujinya seraya berkata: “Aku ingin bertanya padamu 3 pertanyaan, bila kau mampu menjawabnya maka aku masuk Islam, karena tak ada yang tahu jawaban ini kecuali nabi. Lalu ia bertanya dan Nabi Saw. menjawabnya dengan benar, seraya beriman dan masuk Islam.” (Shahih Bukhari).
Saat hari kelahiran sang Nabi Saw. di kota Makkah, maka keesokan harinya bertertiaklah seorang Yahudi di kota Madinah, seraya berkata: “Wahai orang-orang Yahudi, telah lahir nabi akhir zaman. Karena semalam telah terbit bintang yang menandakan kelahiran Nabi Muhamad Saw.!” (Mustadrak ‘ala Shahihain juz 3 halaman 554 dan Tahdzib at-Tahdzib juz 2 halaman 116).
Inilah kejadian-kejadian yang ditunjukkan Allah Swt. untuk membenarkan kebangkitan Nabiku Muhammad Saw. Demikian pula terbelahnya bulan yang disaksikan oleh banyak orang, terjadi di Makkah, bahkan setelah datang kafilah-kafilah dari luar Makkah merekapun melihat bahwa bulan di malam itu terbelah. Mereka melihatnya dari luar kota Makkah yang sangat jauh dari Makkah, dan sebagian besar saksi mata adalah orang kafir. (Sirah Ibn Hisyam).
Allah menunjukkan kebangkitan nabi-nabiNya dengan munculnya mukjizat. Demikian pada Musa As., demikian pada Isa As., demikian pada Ibrahim As., demikian pula pada Sayyidina Muhammad Saw. Bukan hanya cukup dengan otak dan logika, jelaslah kebangkitan Muhammad Saw. dengan mukjizat itu tidak bisa dipungkiri. Disaksikan oleh sahabatnya dan musuh-musuhnya, mereka yang beriman dan mereka yang kufur sama-sama menyaksikan kebenaran dari Allah Swt. Justru logika diciptakan untuk memahami bahwa kejadian-kejadian mukjizat para nabi itu mustahil terjadi dengan sihir terkuat sekalipun, kecuali oleh kekuatan Tuhan. Sihir mana dapat membelah lautan? Sihir mana dapat membelah bulan? Sihir mana dapat membuat ibu suci melahirkan tanpa ayah? Di sinilah logika dituntut untuk berperan.
Logika yang bertentangan dengan ayat Tuhan adalah logika dangkal. Logika mana dapat memecahkan rahasia sebutir sel mani dapat tumbuh menjadi manusia yang berfikir, berbicara, makan, minum, menjadi raja, penyiksa, dermawan, ahli bahasa, seniman, dlsb. Adakah logika dangkal dapat menerimanya? Justru logika dituntut berfikir dengan pikiran yang murni dan berakal sehat untuk mengakui kekuatan pencipta dengan itu semua.
Saya menantang Anda dengan kekuatan logika Anda. Bisakah Anda dan seluruh alam semesta menciptakan seekor lalat dari ketiadaan? Tidak ada kemampuan science dan keahlian dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan. Berarti logika dan kemampuan akal dan keahlian yang Anda miliki dan seluruh keahlian yang ada di alam semesta belum menjangkau penciptaan seekor lalat sekalipun.
Lalu akanlah logika seperti ini akan mengukur dan menerka Allah? Kecuali menyungkur sujud penuh pengakuan bahwa hanya Dialah Yang Maha Mampu membelah lautan yang memang milikNya. Dan hanya Dialah Yang Maha Mampu menciptakan manusia tanpa kehamilan (Adam dan Hawa).
Dan satu hal yang ingin saya tanyakan, apakah Anda hidup dengan keinginan Anda sendiri? Adakah Anda lahir dari perut ibu Anda karena Anda yang ingin lahir ke dunia? Anda lahir ke dunia tanpa keinginan untuk lahir, tapi Dia yang memilihkan untuk Anda lahir ke dunia, Dia yang menentukannya, Dia yang memiliki Anda.
Adakah Anda mampu menciptakan makanan dan minuman dari ketiadaan? Anda hanya hamba lemah yang tergantung kepadaNya setiap kejap untuk diberi oksigen, makan, minum, karena Anda tak mampu menciptakan oksigen, makanan, minuman. Semua itu Anda tak mampu membuatnya sendiri, hanya meminjam milikNya, meminjam bumi yang milikNya, makan dari makanan yang diciptakanNya, minum dari air yang diciptakanNya.
Anda diciptakanNya dari bekas kucuran air nafsu ayah dan ibumu, lalu masuk ke alam rahim dalam bimbingan TunggalNya, sebagaimana disabdakan oleh Nabiku Muhammad Saw.: “Penciptaan manusia itu 40 hari sebagai air mani, 40 hari sebagai gumpalan darah, 40 hari sebagai gumpalan daging, lalu barulah terbentuk tubuhnya.” (Shahih Bukhari hadits no. 3036, 3154 dan 6221). Dan ini diakui oleh ilmu kedokteran!
Tunjukkan padaku ilmu kedokteran mana yang dipelajari oleh Nabiku Muhammad Saw. 1400 tahun yang silam mengenai hal ini? Mengapa beliau Saw. mengetahui ini? Inilah logika akan berbicara bahwa ini benar-benar wahyu Ilahi! Inilah pembuktian secara logika bahwa Muhammad adalah Rasulullah Saw. Boleh tunjukkan padaku ilmu kedokteran yang mana yang membantah ini?
Pikirkanlah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Tuan Berubah Menjadi Tuhan (dalam bibel)

YOHANES 13:13 TUHAN atau Tuan

Yesus hanya diutus kepada bani israel - Bukti Alkitabiyah