Surga islam dan surga kristen
Surga Islam.
Saya jawab:
Saya punya cerita singkat, seorang raja besar yang kaya raya. Mendengar kabar bahwa ada sekelompok orang yang berbuat mulia di negeri seberang, mereka bekerja tanpa pamrih demi ketaatan pada rajanya, mereka jadikan siang dan malamnya merupakan bakti pada rajanya, mereka bersabar menghadapi segala kesulitan seraya tak perduli pada rintangan kemiskinan, bahkan saat mereka mendapat kekayaanpun mereka tetap tak lupa bakti pada rajanya.
Maka sang raja menulis surat: “Kepada rakyatku yang kumuliakan, sungguh kalian telah berbakti kepadaku. Niscaya bila masa bakti kalian selesai kelak, akan kujamu kalian dengan 100 macam masakan termahal, 1000 ayam kalkun akan kuhidangkan demi menyambut kalian, 100 pelayan akan melayani kalian, kubangunkan untuk kalian villa-villa mewah yang setiapnya berisi 100 kamar yang mewah.”
Nah, ketika kelompok itu datang, apakah mereka akan menelan 100 macam makanan? Atau 1000 kalkun akan dilahap? Atau akan merasakan 100 kamar dalam villanya masing-masing? Ada diantara mereka yang sudah senang dengan bisa berkumpul bersama keluarganya dan menggunakan beberapa kamar saja. Ada yang makan dua suap lalu meninggalkannya demi berkumpul dengan sang raja dan menteri-menteri mulia. Ada yang memilih duduk bersama ayah ibunya di tepi pantai, tanpa perduli dengan 100 pelayan. Hal ini mudah dan logis saja, masalahnya adalah ucapan sang raja yang sangat ingin memuliakan tamunya, dan mengirim surat kepada calon tamunya dengan pelbagai persiapan dan jamuan.
Nabi Muhammad Saw. menjelaskan bahwa orang yang beramal karena takut pada neraka, maka itu adalah ibadah para budak, karena taatnya hanyalah karena takut. Dan barangsiapa anyg beramal karena ingin surga, maka itu amalan para pedagang, karena di otaknya hanya ingin untung. Dan barangsiapa yang beribadah karena ingin dekat dengan Allah, itulah orang-orang yang merdeka. Ketiga kelompok ini tetap dimuliakan oleh Allah Swt., namun tentunya yang paling mulia adalah yang beribadah karena tak menginginkan apa-apa selain kedekatan padaNya Swt.
Banyak pula teriwayatkan hal seperti ini dari kalangan sahabat Ra. Mereka merindukan Allah Swt., dan Allah merindukan mereka. Sebagaimana sabda Rasul Saw.: “Barangsiapa yang merindukan perjumpaan dengan Allah, maka Allah merindukan perjumpaan dengannya.” (Shahih Bukhari).
Namun Nabi kami Muhammad Saw. berdoa dengan ketiga-tiganya. Karena beliau Saw. tahu bahwa tidak semua ummatnya akan mampu mencapai derajat tertinggi. Ada di ummatnya yang memang ibadahnya karena takut pada neraka, ada yang ibadahnya karena ingin surga, ada yang ibadahnya karena ingin dekat dengan Allah Swt. Maka beliau diajari oleh Allah Swt. untuk berdoa dengan ketiganya.
Anda ini hanya mencari-cari kesalahan saja agar orang Islam benci pada agamanya. Padahal dalam Injil kalian pun ada yang lebih jorok: Bible (Injil) perjanjian lama Yehezkiel 23:1-21, Surat 23: ayat 2:
“Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yarusalem.Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang.Berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna lingam.Pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.Oleh karena ia melakukan persundalan dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.Ia melakukan lebih banyak lagi persundalan sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.” (Yehezkiel 23:1-21).
Baiknya Anda tidak usah mencela agama lain. Islam adalah agama Allah Swt. Dangkalnya pemahaman manusia tak mampu menjangkau seluruh kemuliaannya. Namun orang yang berakal akan bisa memilih mana kitab yang mengajarkan persundalan, mana kitab yang menjanjikan sambutan hangat Sang Maha Pencipta. Bagi kami Injil adalah kitab suci dan kami beriman padanya, namun tentunya bukan Injil yang sudah diubah-ubah dengan kabar persundalan (perzinahan) Tuhan dengan Maria.
Artikel Anda membangkitkan semangat kami dan menjadi cambuk bagi kami untuk semakin giat mengenalkan masyarakat Islam tentang kemuliaan Muhammad Rasulullah Saw. Anda turut membangkitkan kami agar lebih tak mengenal lelah untuk berdakwah.
Wassalamu ‘ala manittaba’al huda (Dan salam sejehatera bagi mereka yang mengikuti hidayah Allah).
Komentar
Posting Komentar